6 Langkah Prosedur CPR untuk Selamatkan Orang Henti Jantung

Apa Itu Prosedur CPR?

Prosedur CPR adalah singkatan dari Cardiopulmonary Resuscitation atau Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah prosedur pertolongan medis yang bertujuan untuk mengembalikan jantung yang terhenti, sehingga kemampuan bernafas dan sirkulasi darah dapat kembali normal.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan orang mengalami henti jantung atau berhenti bernapas, seperti misalnya serangan jantung, tenggelam dalam air, atau kecelakaan dalam kerumunan seperti yang terjadi di Itaewon, Korea Selatan pada bulan Oktober 2022.

Teknik ini dapat membantu mengatasi henti jantung, meskipun tingkat keberhasilannya tidak 100%. Namun, prosedur CPR perlu dilakukan dengan segera karena korban yang tidak bernapas membutuhkan penanganan yang segera.

Berhentinya detak jantung atau napas, dapat mengakibatkan sirkulasi darah ikut terhenti. Jika tidak segera ditangani dalam 5-10 menit, maka dapat mengakibatkan kerusakan otak yang berujung pada kematian.

Oleh karenanya, jangan ragu untuk melakukan CPR karena dapat menyelamatkan nyawa orang tersebut.

Baca Juga: Perlukah First Aid Training untuk Mengatasi Kondisi Darurat?

Langkah Pertama sebelum Melakukan Prosedur CPR atau RJP

Sebelum melakukan prosedur CPR atau RJP, ada langkah awal yang harus dilakukan terlebih dahulu, yaitu:

1. Pastikan Kondisi Lokasi Tidak Berbahaya

Henti jantung dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Oleh karenanya, saat Anda menemukan orang yang berhenti bernapas, pastikan lokasi di sekitarnya aman. Jika lokasi tidak aman, misalnya di tengah jalan atau di kerumunan, pindahkan korban ke tempat yang lebih aman.

Sebelum menolong orang lain, pastikan terlebih dahulu keamanan Anda saat menolongnya. Kondisi akan jadi lebih buruk jika Anda ikut jadi korban.

2. Periksa Kesadaran Korban

Jika sudah berada di lokasi yang aman, periksa kesadaran pasien dengan memanggil atau menanyakan kondisi korban dengan suara cukup keras, dan menepuk atau menggoyangkan tubuh korban.

Apabila korban dapat memberikan respon, jaga kesadaran korban hingga pertolongan medis tiba.

3. Cek Napas dan Detak Jantung Korban

Langkah selanjutnya adalah memeriksa apakah korban masih bernapas dan jantungnya masih berdetak. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memeriksa korban, yaitu:

  • Rasakan dan dengarkan napas korban dengan mendekatkan telinga dan pipi Anda ke hidung dan mulut korban.
  • Perhatikan apakah ada pergerakan naik turun pada dada korban.
  • Periksa denyut nadi di pergelangan tangan atau di sisi leher.

Setelah melakukan pemeriksaan di atas, segera hubungi bantuan medis atau ambulans jika korban tidak sadarkan diri. Lalu, lakukan prosedur CPR untuk memberikan pertolongan pertama.

Jika memungkinkan, minta orang lain untuk memanggil ambulans agar Anda dapat segera melakukan CPR.

Segera hubungi ER Indonesia jika Anda membutuhkan evakuasi medis darurat atau panggil ambulans!

Langkah-langkah Prosedur CPR atau RJP yang Perlu Dipahami

Setelah memastikan kondisi lokasi aman, korban tidak sadarkan diri dan berhenti bernapas, maka segera lakukan prosedur CPR. Berikut langkah-langkah yang perlu Anda ikuti:

1. Berikan Kompresi Dada (Compression)

Posisi tangan untuk kompresi dada dalam prosedur CPR.
Posisi tangan untuk melakukan kompresi dada dalam prosedur CPR.

Kompresi dada adalah gerakan menekan dada untuk memijat jantung dari luar. Berikut cara melakukannya:

  1. Posisikan tubuh korban untuk berbaring pada permukaan yang keras dan datar.
  2. Posisikan diri Anda untuk berada di samping korban, sejajar dengan dada korban.
  3. Letakkan satu telapak tangan Anda bagian bawah (bagian yang dekat ibu jari) ke bagian tengah bawah tulang dada korban atau bagian tengah dada sedikit di bawah puting (1/3 dari tulang sternum).
  4. Lalu letakan telapak tangan Anda yang satunya ke atasnya, dan kunci jari-jari Anda.
  5. Luruskan siku Anda, dan posisikan bahu agar berada tegak tepat di atas telapak tangan.
  6. Berikan tekanan pada dada korban dengan mendorong tangan Anda. Pastikan Anda menekannya cukup kuat hingga mencapai kedalaman 5-6 cm.

Berapa kali tekanan atau kompresi dada CPR harus diberikan?

Tekanan atau kompresi dada pada CPR perlu dilakukan dengan frekuensi 2 tekanan per detik, atau sebanyak 100-120 tekanan per menit. Lakukan hal ini secara berulang.

2. Buka Jalur Napas Korban (Airways)

Setelah melakukan kompresi, langkah selanjutnya adalah membuka jalur napas korban. Untuk membuka jalur napas, Anda perlu mendongakkan kepala korban. Caranya adalah dengan meletakkan masing-masing tangan Anda pada dahi dan dagu korban. Lalu angkat dagu korban secara perlahan hingga kepala mendongak ke atas.

3 . Berikan Napas Buatan (Breathing)

Jika saluran pernapasan korban sudah terbuka namun masih belum ada tanda-tanda pernapasan, berikutnya Anda bisa memberikan napas buatan.

Namun, pastikan Anda sudah pernah mendapat pelatihan untuk melakukan napas buatan. Jika belum, maka Anda sebaiknya fokus pada pemberian kompresi dada saja (hands only CPR).

Napas buatan dapat diberikan melalui mulut ke mulut. Namun, jika mulut dalam kondisi terluka maka napas buatan dapat diberIkan dari mulut ke hidung.

Berikut cara melakukan napas buatan:

  1. Tutup hidung korban dengan menjepitnya menggunakan jari tangan Anda.
  2. Posisikan mulut Anda ke mulut korban.
  3. Tiupkan udara dari mulut Anda sebanyak 2 kali.
  4. Saat meniup, perhatikan juga apakah dada korban sudah bergerak terangkat seperti bernapas atau belum.
  5. Jika dada tidak terangkat, coba perbaiki posisi leher dan cek apakah ada yang menghambat jalur napasnya atau tidak.
  6. Kombinasikan kompresi dada dan pemberian napas buatan pada korban.

Berapa kali napas buatan dan kompresi dada CPR harus diberikan?

Untuk mengkombinasikan kompresi dada dan napas buatan, lakukan kedua hal ini dengan perbandingan 30:2. Jadi, Anda bisa memberikan kompresi dada sebanyak 30 kali, lalu dilanjutkan dengan 2 kali napas buatan. Lakukan hal ini secara berulang.

Kapan Tindakan CPR atau RJP Bisa Dihentikan?

Prosedur ini perlu dilakukan secara terus menerus dan berulang. CPR atau RJP baru bisa dihentikan ketika kondisi berikut terjadi:

  1. Denyut jantung dan pernapasan korban sudah kembali yang biasanya ditandai dengan pasien bergerak spontan atau terbatuk.
  2. Penolong kelelahan atau terancam bahaya.
  3. Pertolongan medis sudah datang.

Bekali Diri Anda dengan Pelatihan Prosedur CPR atau RJP

Henti jantung atau kondisi tidak bernapas dapat terjadi di mana pun dan kapan pun. Oleh karenanya, tidak ada salahnya untuk membekali diri Anda dengan pelatihan CPR atau RJP agar Anda bisa menolong orang lain yang membutuhkan, yang mungkin adalah orang terdekat Anda.

Tindakan CPR bisa menjadi penentu hidup mati seseorang hanya dalam hitungan menit saja. Bantuan medis yang dipanggil juga belum tentu bisa datang dengan segera. Oleh karenanya, jangan ragu untuk ikuti pelatihan pertolongan pertama (first aid training).

Selain itu, tidak ada salahnya juga Anda menyimpan kontak bantuan medis darurat atau ambulans untuk berjaga-jaga jika mengalami kondisi darurat.

Emergency Response Indonesia merupakan penyedia layanan evakuasi dan pertolongan medis yang siap menangani kondisi gawat darurat dimanapun dan kapanpun selama 24/7.

Segera hubungi Tim ER Indonesia atau kunjungi halaman layanan evakuasi medis untuk informasi lebih lanjut.

0 Komentar