Kecelakaan adalah kejadian yang terjadi secara tidak sengaja. Peristiwa kecelakaan dapat mengakibatkan luka yang ringan hingga yang berbahaya. Lalu, bagaimana langkah-langkah pertolongan pertama pada kecelakaan?
Ada berbagai jenis kecelakaan yang bisa terjadi, seperti misalnya kecelakaan lalu lintas, terjatuh, kebakaran, dan lain sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat menimbulkan korban dengan kondisi sebagai berikut:
- Tidak sadarkan diri;
- Pendarahan;
- Luka bakar;
- Patah tulang dan keseleo.
Meski demikian, ada upaya yang bisa dilakukan secara umum dalam menolong korban kecelakaan. Namun upaya ini perlu diikuti juga dengan upaya lanjutan yang sesuai dengan tiap kondisi korban.
Baca Juga: 6 Cara Tepat Mengatasi Serangan Jantung Mendadak
Table of Contents
- Hal Pertama yang Harus Dilakukan dalam Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
- 1. Periksa Potensi Bahaya di Tempat Kejadian
- 2. Panggil Ambulans atau Pertolongan untuk Melakukan Evakuasi Medis
- 3. Berikan Ruang yang Cukup untuk Korban agar Dapat Bernapas Lega
- 4. Lakukan Upaya Pertolongan sesuai Kondisi Korban
- 5. Monitor Denyut Nadi, Pernapasan, dan Kesadaran Korban HIngga Bantuan Datang
- Berikan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan
Hal Pertama yang Harus Dilakukan dalam Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Ketika menghadapi kejadian kecelakaan, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah jangan panik. Usahakan melakukan langkah berikut dengan tenang dan tidak tergesa-gesa agar tidak memperburuk kondisi korban.
Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menolong korban kecelakaan:
1. Periksa Potensi Bahaya di Tempat Kejadian
Ketika menemukan korban kecelakaan, hal pertama yang perlu dilakukan sebelum menolong korban adalah memperhatikan kondisi sekitar. Periksa apakah ada potensi bahaya yang bisa membahayakan Anda dan korban, seperti misalnya:
- Kondisi lalu lintas yang berbahaya
- Adanya puing-puing bangunan yang berpotensi jatuh menimpa
- Potensi kebakaran atau ledakan
- Orang yang berniat melakukan kekerasan
Sebelum menolong korban, pastikan Anda mengatasi masalah-masalah tersebut terlebih dahulu. Bantuan Anda akan jadi percuma jika Anda ikut menjadi korban.
Jangan ragu untuk mencari bantuan orang lain sebelum menolong korban lebih jauh. Selain itu, Anda bisa melakukannya sambil memanggil bantuan medis.
2. Panggil Ambulans atau Pertolongan untuk Melakukan Evakuasi Medis
Langkah berikutnya yang bisa dilakukan adalah memanggil bantuan evakuasi medis. Untuk mendapatkan bantuan medis, Anda bisa menghubungi nomor layanan gawat darurat rumah sakit terdekat atau penyedia layanan evakuasi medis.
Jangan ragu untuk memanggil bantuan medis. Kecepatan dan ketepatan penanganan sangat mempengaruhi keselamatan korban. Ketika sudah berhasil melakukan panggilan, ceritakan kronologi kejadian, kondisi korban, dan lokasi secara detail dan jelas.
Ketika menunggu pertolongan medis, dampingi korban dan berusaha untuk membuat korban tenang.
Segera hubungi ER Indonesia jika Anda membutuhkan evakuasi medis darurat atau panggil ambulans!
3. Berikan Ruang yang Cukup untuk Korban agar Dapat Bernapas Lega
Jika ada banyak orang di lokasi kejadian, pastikan korban tidak dikerumuni terlalu banyak orang yang tidak berkepentingan. Berikan ruang untuk korban agar bisa bernapas dengan nyaman dan mendapat cukup oksigen. Jika pakaian korban terlihat ketat, Anda bisa melonggarkannya sedikit supaya lebih mudah bernapas.
4. Lakukan Upaya Pertolongan sesuai Kondisi Korban
Setelah melakukan langkah-langkah di atas, Anda bisa memberikan pertolongan pertama sesuai kondisi korban.
Tidak sadarkan diri
Dilansir dari situs Medical News Today, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menolong orang yang tidak sadarkan diri atau pingsan:
- Cek kesadaran korban dengan bertanya apakah korban baik-baik saja dengan suara yang kencang dan jelas.
- Jika tidak ada respon, cobalah goyangkan tubuh korban secara perlahan, kecuali jika korban terlihat mengalami cedera berat seperti patah tulang.
- Perhatikan pernapasan korban, apakah adanya tanda-tanda gangguan pernapasan seperti sesak napas atau munculnya bunyi saat bernapas (mengi).
- Periksa denyut nadi atau detak jantung korban.
Jika korban tidak bernapas, maka Anda bisa memberikan resusitasi jantung paru (RJP) atau CPR sampai bantuan medis tiba.
Pendarahan
Pendarahan merupakan kondisi yang sering ditemui pada kecelakaan. Kondisi ini perlu dihentikan dengan segera, terlebih jika korban mengalami pendarahan berat.
Pada pendarahan berat, korban akan menunjukkan tanda tanda wajah yang memucat, tubuh terasa dingin, berkeringat, susah bernapas, dan detak jantung melemah.
Berikut langkah-langkah untuk menangani pendarahan:
- Cari luka sumber dari pendarahan.
- Periksa apakah ada benda yang menancap pada luka.
- Jika tidak ada, beri tekanan pada luka menggunakan kapas atau perban.
- Jika ada, jangan mencoba untuk mengeluarkan benda tersebut. Beri tekanan pada area di sekitar luka agar pendarahan berhenti.
- Tidak perlu mencuci luka korban, karena hal ini akan memperlambat proses pembekuan darah.
- Periksa apakah ada bagian tubuh yang terputus.
- Jika ada, bungkus bagian tubuh tersebut menggunakan plastik, dan jika bisa berikan es pada plastik tersebut. Anda tidak perlu mencuci bagian tubuh tersebut.
- Berikan bagian tubuh tersebut kepada petugas medis atau siapapun yang membawa korban ke rumah sakit.
Luka bakar
Jika kecelakaan berkaitan dengan api atau benda panas, umumnya korban akan mengalami luka bakar.
Berikut langkah-langkah penanganan luka bakar yang dilansir dari situs NHS:
- Jika proses pembakaran masih terjadi, segera bantu orang tersebut untuk menghentikannya, seperti mengeluarkan diri dari lokasi tersebut, memadamkan api atau menjauhkan diri dari benda sumber panas. Meski begitu perhatikan juga keselamatan diri Anda sebelum menolongnya.
- Lepaskan pakaian dan perhiasan di sekitar area luka bakar. Namun jika ada benda yang sudah menempel pada luka bakar, jangan berusaha untuk melepaskannya karena bisa menyebabkan luka yang lebih berat.
- Dinginkan luka bakar dengan air dingin mengalir sesegera mungkin selama 20 menit. Jangan gunakan air es, es batu, atau krim berminyak seperti mentega.
- Jaga suhu tubuh korban tetap hangat menggunakan selimut atau kain lainnya, tapi hindari menutupi area luka bakar. Hal ini penting untuk mencegah hipotermia, terutama jika luka bakar luas sehingga banyak area tubuh yang terpapar air dingin.
- Tutup luka bakar dengan longgar setelah selesai didinginkan menggunakan kain atau plastik bersih.
- Atasi rasa sakit akibat luka bakar dengan parasetamol atau ibuprofen.
- Jika memungkinkan, angkat area luka bakar hingga diatas jantung. Hal ini bertujuan untuk mencegah pembengkakan.
Terkilir dan Patah Tulang
Terkilir atau keseleo adalah hal yang juga sering terjadi pada kecelakaan yang melibatkan benturan. Korban yang mengalami terkilir akan merasakan sakit dan mengalami pembengkakan pada bagian tubuh yang terkilir.
Untuk menangani terkilir, Anda bisa melakukan metode R. I. C. E. Dilansir dari situs Health Link BC, berikut langkah-langkah melakukan metode R. I. C. E. :
- R = Rest, istirahatkan dan lindungi bagian yang terkilir.
- I = Ice, tempelkan air es pada bagian yang terkilir. Hal ini dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan yang terjadi.
- C = Compression, balut bagian yang terluka dengan perban elastis untuk mencegah pembengkakan yang semakin besar. Namun jangan membalut bagian yang terkilir dengan terlalu ketat.
- E = Elevate, angkat bagian yang terkilir hingga diatas ketinggian jantung untuk mengurangi pembengkakan yang terjadi.
Namun jika korban merasa kesakitan dan tidak dapat menggerakan bagian yang terluka, maka kemungkinan korban mengalami patah tulang.
Jika demikian, jangan gerakkan bagian tubuh yang terluka tersebut karena bisa memperburuk keadaan. Terlebih jika yang patah adalah tulang punggung, jangan menggerakkan korban sama sekali, kecuali oleh bantuan medis.
5. Monitor Denyut Nadi, Pernapasan, dan Kesadaran Korban HIngga Bantuan Datang
Berbagai upaya dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama pada korban kecelakaan. Jika bantuan evakuasi medis belum datang, tetap dampingi korban dan monitor denyut nadi, pernapasan, dan kesadaran korban.
Korban dapat tidak sadar secara tiba-tiba, hingga pernapasannya berhenti. Pada kondisi ini, Anda bisa melakukan RJP atau CPR untuk membantu korban.
Baca Juga: Perlukah First Aid Training untuk Mengatasi Kondisi Darurat?
Berikan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan
Penanganan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan oleh korban kecelakaan. Untuk itu, penting untuk melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan. Meski demikian, utamakan pemanggilan bantuan evakuasi medis yang dapat memberikan penanganan lebih lanjut.
Emergency Response Indonesia merupakan penyedia layanan evakuasi dan pertolongan medis yang siap menangani kondisi gawat darurat dimanapun dan kapanpun selama 24/7.
Segera hubungi Tim ER Indonesia atau kunjungi halaman layanan evakuasi medis untuk informasi lebih lanjut.
0 Komentar